Senin, 02 November 2015

DESKRIPSI GUNUNG MURIA



Letak Gunung Muria. Komplek Gunung Muria terletak di Semenanjung Muria. yang ternasuk ke dalam wilayah Kabupaten Jepara, Kudus dan Pati Provinsi Jawa Tengah. Tidak banyak yang bisa diketahui tentang sejarah gunung Muria. Diperkirakan gunung Muria berusia tidak terlalu tua dibandingkan gunung-gunung lainnya. Gunung ini terbentuk sekitar 1 juta hingga 10.000 tahun sebelum Masehi. Masih menurut perkiraan beberapa ahli, gunung Muria pun dulunya merupakan sebuah pulau vulkanik yang terpisah dari daratan pulau Jawa. Dalam kurun 500 – 1000 tahun terakhir, pulau Muria ini kemudian menyatu dengan pulau Jawa akibat sedimentasi dan subduksi lempeng. Dugaan ini diperkuat catatan HJ De Graaf dan Th G Pigeaud (Kerajaan-kerajaan Islam di Jawa: Peralihan dari Majapahit ke Mataram; Grafiti Pers, 1985) yang mengisahkan jalur perdagangan pada masa lalu yang dilakukan dari Semarang – Demak langsung menuju Rembang dengan melalui selat sempit diantara Jawa Tengah dan pulau Muria. 


Sejarah Pembentukan, Geologi Regional, dan Aktivitas Vulkanisme. Komplek Gunung Muria terletak di Semenanjung Muria. yang ternasuk ke dalam wilayah Kabupaten Jepara, Kudus dan Pati Provinsi Jawa Tengah. Komplek ini berasosiasi dengan Gunung Muria yang tidak aktif dan terpotong, yang dihasilkan dari busur kepulauan sesar Jawa Tengah terutama di daerah Rembang. Komplek ini terdiri dari Gunung Muria yang sudah tidak aktif atau padam, dan dua gunung yang lebih kecil flank eruptiori) yaitu Gunung Genuk dan Gunung Patiayam. Berdasarkan hasil studi sebelumnya, stratigrafi volkanik Komplek Gunung Muria terdiri dari tiga daerah yang secara kronologis mulai dari Gunung Patiayam di bagian selatan, diikuti perkembangan Gunung Genuk di bagian utara dan terakhir perkembangan Gunung Muria di bagian tengah. Setiap daerah volkanik menunjukkan beberapa kawah, yang menunjukkan titik erupsi yang berpindah dari satu titik ke titik yang lainnya. Erupsi ini menghasilkan endapan piroklastik aliran dan jatuhan, aliran lava, kubah, lahar dan endapan fluvial. 

Gunung Muria menempati sebagian besar Semenanjung Muria. berdiameter ± 50 km dengan puncak tertinggi mencapai ± 1602 m.  Kawah-kawah ini berasal dari erupsi pusat yang menghasilkan endapan piroklastik dan lava. Produk-produk sekunder tersebar sekitar kaki Gunung Muria yang terdiri dari lahar dan endapan fluvial. Pada daerah yang lebih rendah, endapan lahar terdistribusi pada daerah yang luas.
Kompleks Vulkanik Muria yang terletak di Semenanjung Muria. Jawa Tengah, terdiri dari tiga rangkaian gunungapi. yaitu Gunung Genuk di bagian utara. Gunung Muria di bagian tengah, dan Gunung Patiayam di bagian selatan. Di bagian barat Gunung Genuk terdapat sistem kegunungapian Ujung Lemah Abang yang mungkin berhubungan dengan sistem kegunungapian gabungan Karimunjawa dan rangkaian maar yang berhubungan dengan Gunung Muria. Sistem kegunungapian ini juga termasuk dalam Kompleks Volkanik Muria.
Secara regional. Kompleks Volkanik Muria berada di luar Jalur Gunungapi Kuarter Jawa. Produk gunungapinya secara petrografi dan geokimia berbeda dengan asosiasi busur kepulauan yang normal seperti pada gunungapi - gunungapi Kuarter di Jawa. Selain daripada itu. Kompleks Vulkanik Muria masih memperlihatkan karakter busur kepulauan dengan elemen kuat lapangan dari rendah hingga tinggi.
Gunung Muria dapat dibagi atas dua episode erupsi yang disebut sebagai Vulkanisme Muria Tua dan Vulkanisme Muria Muda. Erupsi pada Vulkanisme Muria Tua dimulai pada umur yang kira-kira sama dengan Gunung Genuk Tua (1.65 Ma). Diperkirakan setelah mengalami masa tidak aktif (dormant) yang panjang, suatu erupsi yang sangat eksplosif terjadi selama pembentukan kaldera Muria. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan tahap pembentukan kerucut komposit Muria Muda sekitar umur 0.8 Ma hingga 0.32 Ma. Berdasarkan hal tersebut, diperkirakan masa hidup (lifetime) sistem kaldera Gunung Muria berada pada kisaran umur 1.65 Ma dan 0.84 Ma (0.85 Ma). Sedangkan Gunung Muria Muda diperkirakan mempunyai masa hidup kurang lebih 0.48 Ma. Analisis conto batuan Gunung Muria oleh NEWJEC. 1995 dan NTT. 1998 dalam NTT. 2000 menyatakan bahwa interval masa tenang minimum dari aktifitas gunungapi Muria secara statistik adalah 10.000 tahun, sementara interval masa tenang maksimumnya adalah 230.000 tahun.

Patahan - patahan diamati di daerah daratan dan lepas pantai. Di daratan, seperti Sesar Lasem. patahan berhubungan dengan gempabumi Pati tahun 1890. Semua patahan tersebut merupakan sesar geser (stiike slip fault) yang berkaitan dengan aktifitas tektonik (Lubis. 1998: Puspito. 1998). Aktifitas tektonik tersebut juga didukung oleh penyelidikangeofisika . Implikasi dari pergerakan tektonik ini tidak secara langsung berkaitan dengan bencana kegunungapian tetapi mungkin berkaitan dengan gempabumi tektonik dan tsunami yang berasal dari gempabuni tektonik

Potensi Gunung Muria. Yang paling dikenal dari gunung Muria adalah keberadaan obyek wisata religi di kecamatan Dawe, Kudus, di mana terdapat makam Sunan Muria. Sunan Muria merupakan salah satu dari Wali Sanga, Sembilan Wali penyiar agama islam di Jawa. Pun yang tidak kalah terkenalnya adalah rencana pemerintah untuk mendirikan PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) di lereng gunung Muria di kawasan Jepara.
Selain itu masih terdapat berbagai obyek yang sangat menarik di gunung Muria. Beberapa obyerk itu di antaranya adalah:
  • Air Terjun Montel (Dawe, Kudus; dekat komplek Makam Sunan Muria).
  • Air Tiga Rasa (Rejenu, Dawe, Kudus); Tiga sumber mata air dengan rasa berlainan yang salah satunya seperti rasa sprite. Konon berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit.
  • Air Terjun Ginggomino (Rejenu, Dawe, Kudus; dekat Air Tiga Rasa)
  • Situs Makam Syeh Sadzali (Rejenu, Dawe, Kudus; satu komplek dengan Air Tiga Rasa)
  • Puncak Argowiloso (Dawe, Kudus; salah satu puncak tertinggi di gunung Muria)

  
Gambar : Gunung Muria

 Gambar : Air Terjun Monthel


Daftar Pustaka:
id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Muria
Anonymous. n.d. Jurnal Geologi Komplek Muria (Bab II). Retrieved from digilib.itb.ac.id/files/.../jbptitbpp-gdl-ramayoland-31001-3-2008ta-2.pd



Minggu, 11 Oktober 2015

BATUAN PIROKLASTIK



Batuan piroklastik adalah batuan yang terdiri dari bahan rombakan yang diletuskan dari lubang volkanik, diangkut melalui udara sebagai bahan maupun awan pijar, kemudian diendapkan di atas tanah dalam kondisi kering atau dalam tubuh air
Secara genetik, batuan piroklastik dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

Endapan jatuhan piroklastik (pyroclastic fall deposits),
  • Dihasilkan dari letusan eksplosif yang melemparkan material-material vulkanik dari lubang vulkanik ke atmosfer dan jatuh ke bawah dan terkumpul di sekitar gunung api. Endapan ini umumnya menipis dan ukuran butir menghalus secara sistimatis menjauhi pusat erupsi, sebaran mengikuti topografi, pemilahannya baik, struktur gradded bedding normal & reverse, komposisi pumis, scoria, abu, sedikit lapili dan fragmen litik, komposisi pumis lebih besar daripada litik. Macam-macam : scoria-fall deposit, pumice-fall deposit, ash-fall deposit
Endapan aliran piroklastik (pyroclastic flow deposits)
·   Dihasilkan dari pergerakan lateral di permukaan tanah dari fragmen-fragmen piroklastik yang tertransport dalam matrik fluida (gas atau cairan yang panas) yang dihasilkan oleh erupsi volkanik, material vulkanik ini tertransportasi jauh dari gunung api.
·       Endapan ini umumnya pemilahannya buruk, mungkin menunjukan grading normal fragmen litik dan butiran litik yang padat, yang semakin berkurang menjauhi pusat erupsi
·         Sortasi buruk dan butiran menyudut, sebaran tidak merata dan menebal di bagian lembah.
Contoh : lahar yaitu masa piroklastik yang mengalir menerus antara aliran temperatur tinggi (> 1000C) di mana material piroklastik ditransportasikan oleh fase gas dan aliran temperatur rendah yang biasanya bercampur dengan air.
Endapan surge piroklastik (pyroclastic surge deposits)
·     Pergerakan lateral material-material piroklastik (low concentration volcanic particles, gases, and water; rasio partikel : gas rendah; konsentrasi partikel relatif rendah) yang mengalir dalam turbulent gas yang panas.
·         Pyroclastic surge dibentuk langsung dari erupsi explosif phreatomagmatic dan phreatic (base surge) dan dalam asosiasi dengan erupsi dan emplacement pyroclastic flow (ash cloud surge & ground surge).
·         Endapan base surge ( Berasosiasi dengan endapan jatuhan )
·         Endapan ground surge ( Berasosiasi dengan endapan aliran piroklastik )
·         Endapan ash-clouds surge ( Biasanya di bagian atas endapan aliran piroklastik )
·   Karekteristiknya, endapan ini menunjukan stratifikasi bersilang, struktur dunes, laminasi planar, struktur anti dunes dan pind and swell, endapan sedikit menebal di bagian topografi rendah dan menipis pada topografi tinggi, terakumulasi dekat vent.
REFERENSI
Staff Asisten Mineralogi dan Petrologi. 2015. DIKtat Praktikum Petrologi. Yogyakrta : Laboratorium Bahan Galian Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik, UGM
Anonymous. Petrologi Batuan Piroklastik. 2014. Retrieved from https://geoakelompok1.files.wordpress.com/